Terima kasih anda telah mengunjungi blog ini, blog yang berisikan tentang ilmu geologi. Blog ini tak hanya ditujukan untuk geologist dan mahasiswa ilmu kebumian lainnya, namun blog ini juga ditujukan untuk anda yang penasaran terhadap ilmu geologi. Semoga bermanfaat!

Kamis, 18 Oktober 2012

Dampak Intrusi Air Laut

Banyaknya pembangunan di wilayah pesisir pantai tentunya berdampak pada naiknya tingkat populasi penduduk di wilayah pesisir pantai tersebut. Itu berarti bahwa kebutuhan air tanah di wilayah tersebut juga meningkat tentunya.Oleh karena itu di wilayah pesisir pantai dengan tingkat kebutuhan air tanah yang tinggi rawan terjadinya "intrusi air laut".  

Intrusi Air Laut












Sumber : www.lenntech.com  

Apa itu intrusi air laut? 
Intrusi air laut adalah naiknya batas antara permukaan air tanah dengan permukaan air laut ke arah daratan. Perbedaan tekanan air tanah yang lebih kecil dibandingkan air laut pada kedalaman yang sama menyebabkan terjadinya intrusi air laut ini. Perbedaan tekanan tersebut menyebabkan batas antara air tanah dan air laut naik ke daratan, sehingga air tanah di wilayah pesisir pantai tersebut menjadi terasa asin.  

Faktor - faktor yang dapat menyebabkan intrusi air laut : 
1. Pengambilan air tanah yang melebihi kapasitas. 
2. Pemangkasan hutan mangrove di pesisir pantai. 
3. Pemanasan global. 
4. Turunnya muka air tanah akibat proses geologi (pergeseran lempeng tektonik).  

Dampak intrusi air laut : 
1. Kebutuhan akan air bersih semakin sulit, karena air tanah sudah terkontaminasi dengan air laut sehingga rasanya menjadi asin. 
2. Pertanian di sekitar pesisir pantai akan mengalami kerugian karena kebutuhan air tawar untuk irigasi semakin berkurang. 
3. Kesehatan penduduk sekitar pesisir pantai memburuk karena kurangnya konsumsi air bersih.  

Cara - cara untuk mencegah terjadinya intrusi air laut : 
1. Memberi batasan pengambilan air tanah kepada penduduk sekitar pesisir pantai sesuai ketentuan yang berlaku. 
2. Menjaga dan melestarikan kembali hutan mangrove di pesisir pantai. 
3. Membuat bendungan atau penampungan air bersih. 

Semoga dengan penjelasan ini kita semua bisa menggunakan air tanah di wilayah pesisir pantai dengan bijak demi kehidupan kita dan kelestarian bumi kita :)
Read more >>

Selasa, 08 Mei 2012

OGI 2012 Diskusikan Kondisi Geologi Indonesia dan Pentingnya Mitigasi Bencana

[Unpad.ac.id, 8/05/2012] Indonesia merupakan negara kepulauan yang khas secara geologi, geografis, dan morfologis karena terletak pada pertemuan tiga lempeng tektonik yaitu lempeng Eurasia, lempeng Pasifik dan lempeng Indo-Australia yang bergerak saling menumbuk. Kepulauan Indonesia juga termasuk dalam wilayah deretan gunung berapi Pasifik, yang bentuknya melengkung dari utara Pulau Sumatera-Jawa-Nusa Tenggara hingga ke Sulawesi Utara sehingga merupakan daerah yang rawan terhadap bencana. Namun status itu di sisi lain memberikan berkah bagi karena Indonesia dianggap sebagai laboratorium geologi dunia atas keunikan tersebut.

. Uploaded with ImageShack.us Ir. Igan Supriatman S., M.Sc dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi saat menjadi narasumber di seminar yang diselenggarakan HMG Unpad (Foto: Malikkul Shaleh)*

Berkenaan dengan upaya mempelajari perkembangan ilmu geologi, Himpunan Mahasiswa Geologi (HMG) Unpad mengadakan Olimpiade Geologi Indonesia (OGI) 2012 “Journey Of The Earth“. Salah satu kegiatannya adalah seminar nasional dengan tema “Indonesia sebagai Laboratorium Geologi Dunia dan Mitigasi Bencana Geologi” yang diadakan di Bale Sawala, gedung Rektorat Unpad Jatinangor, Senin (7/05) kemarin. Hadir sebagai pembicara Ir. Igan Supriatman S., M.Sc dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi dan Ir. Oki Oktariadi, M.Sc dari Pusat Survey Geologi. Acara seminar ini dihadiri oleh para peserta OGI 2012 yang berasal dari berbagai universitas di Indonesia, diantaranya Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gajah Mada (UGM), Univseritas Trisakti Jakarta, ITENAS Yogyakarta, dan Universitas Diponegoro (Undip).

Pada dasarnya bumi memiliki sifat yang dinamis karena selalu bergerak tanpa henti sejak jutaan tahun yang lalu. Terbentuknya benua ataupun pegunungan merupakan salah satu akibat dari aktivitas bumi di masa lampau seperti negara India yang dipercaya menurut penelitian adalah berasal dari benua Antartika. Kemudian dalam rentan waktu puluhan juta tahun bergeser menuju ara utara hingga akhirnya menabrak benua Asia selatan yang kemudian membentuk deret pegunungan Himalaya. Hipotesis mengenai terbentuknya muka bumi terus berkembang seiring waktu, begitu pula ilmu geologi sebagai ilmu yang mempelajari tentang kebumian juga berkembang seiring perkembangan teknologi dan zaman.

“Ilmu geologi muncul sebagai bagian dari kebutuhan manusia akan energi dan sumber daya mineral. Selain itu itu masih banyak rahasia alam yang belum terungkap di bumi ini. Untuk itu kita butuh pemikiran untuk menjawab permasalahan itu,” ujar Igan.

Kebutuhan manusia meningkat bersamaan dengan bertambahnya populasi manusia di bumi, tidak hanya untuk kebutuhan primer seperti energi, tapi juga yang lain seperti kebutuhan akan logam. Dalam konteks ini ilmu geologi mendapatkan perhatian lain. Kita butuh memahami dan mengumpulkan data geologi untuk kepentingan-kepentingan itu. Setidaknya ada tiga motif utama kenapa kita butuh data geologi, yaitu bermula dari keingintahuan akan gejala alam yang dilihat dan dirasakan, karena merupakan penunjang upaya-upaya pemenuhan kebutuhan manusia, dan karena keinginan yang kuat untuk memecahkah rahasia alam.

“Kenapa kita butuh (geologi)? Jawabannya bisa sesederhana ketika kita melihat sebuah pensil yang ternyata membutuhkan banyak material termasuk batuan untuk membuatnya,” jelas Igan.

Dari kacamata kebencanaan, posisi kepulauan Indonesia yang sentral dalam deret lempeng tektonik membuat Indonesia rawan akan bencana alam seperti bencana gunung api dan gempa tektonik. Dengan demikian sangat penting menempatkan upaya mitigasi sebagai strategi nasional mengingat bencana itu bisa saja datang sewaktu-waktu tanpa diketahui. Peran geolog sangat penting dalam hal identifikasi bencana di Indonesia.

“Bumi kita yang dinamis ini digerakkan oleh setidaknya dua faktor, yaitu oleh matahari yang merubah muka bumi dan oleh energi dalam bumi yang memicu terjadinya fenomena seperti gunung api dan gempa, seperti sering terjadi di Indonesia,” tambahnya.

* http://www.unpad.ac.id/archives/55025
Read more >>

Minggu, 12 Juni 2011

apa itu MAGMA?

MAGMA

Pengertian Magma : adalah cairan atau larutan silikat pijar yang terbentuk secara alamiah bersifat mobil , suhu antara 900-1200 derajat Celcius atau lebih yang berasal dari kerak bumi bagian bawah .

Komposisi kimia magma

1.Senyawa yang bersifat non volatil dan merupakan senyawa oksida dalam magma terdiri dari SiO2 , Al2O9, Fe2O9, FeO, MnO, CaO,Na2O,K2O, TiO2, P2O5.

2.Senyawa volatil ; terdiri dari fraksi-fraksi gas CH4, CO2, HCL, H2S, SO2 dsb.

3. Unsur-unsur lain atau unsur jejak : Rb, Ba, Sr, Ni, Co, V, Li, Cr, S, Pb.

EVOLUSI MAGMA

Magma dapat berubah menjadi magma lain oleh proses-proses :

  1. Hibridisasi : Pembentukan magma baru karena pencampuran 2 magma yang berlainan
  2. Sinteksis : pembentukan magma baru karena proses asimilasi dengan batuan samping
Anateksis : proses pembentukan magma dari peleburan batuan pada kedalaman yang sangat besar

DEFFERENSI MAGMATIK : adalah semua proses yang mengubah magma dari keadaan awal yang homogen dalam skala besar menjadi massa batuan beku dg komposisi yang berfariasi

Proses-proses diferensiasi magma meliputi

  1. Fragsinasi : ialah pemisahan kristal dari larutan magma karena proses kristalisasi berjalan tidak setimbang atau kristal-kristal pada waktu pendinginan tidak mengikuti perkembangan (perubahan temperatur dan tekanan yang menyolok dan tiba-tiba).
  2. Cristal settling /gravitational settling ialah pengendapan kristal karena grafitasi dari kristal berat Ca, Mg, Fe yang memperkaya magma pada bagian waduk.
  3. Liquid immisibility
  4. Cristal flotation
  5. Vesiculation
  6. Diffusion
skema diferensiasi magma

REAKSI BOWN

Suatu skema yang menunjukkan urutan kristalisasi dari mineral pembentuk batuan

Terdiri dari :

  1. Golongan mineral hitam atau mefik mineral
  2. Golongan mineral putih atau felsik mineral

SKEMA YANG MENUNJUKKAN SERIE REAKSI Bown (William ,1992)


Urutan kristalisasi mineral tidak selalu menunujukkan successive crystalitation tetapi juga overlapping

Mineral utama dalam batuan diantaranya :

Kel. Batuan ultra basa:

- Olivin : olivin –piroksen

- Olivin – Plagioklas : Olivin- plagioklas-piroksen

- Piroksen : piroksen-plagioklas

Kelompok Batuan Intermediet :

Piroksen-hornblende-plagioklas

Hornblende-plagioklas

Hornblende-plagioklas-biotit-kwarsa

Kelompok batuan intermediet asam :

Hornblende-biotit-orthoklas-plagioklas

Hornblende-biotit-muskovit-plagioklas-kwarsa

Biotit-muscovite- orthoklas-dsb.

KOMPOSISI MINERAL

  1. Mineral utama : adl. Mineral yang terbentuk langsung dari kristalisasi magma, dan kehadirannya sangat menentukan dalam penamaan batuan.

b). Mineral mafic (mineral-mineral feromagnesia dengan warna gelap dan densitas rata-rata 3,0-3,6)

Yaitu :

Ø Kel. Olivin : Fayalith, dan Forsterite

Ø Kel. Piroksen : terdiri dari Enstantite, Hipersten, Augit, Pegionit, dan Diopsite.

Ø Kelompok Mika ; Biotit, Muskovit, plogopit

Ø Kelompok Ampibol : Cumingtonit, Hornblende, Rieberkit, tremolit, Aktinolit, Glaukopan dsb.

B. MINERAL SEKUNDER

Merupakan mineral ubahan dari mineral utama, dapat dari hasil pelapukan,reaksi hidrotermalmaupun hasil metamorfose terhadap mineral utama.

Mineral sekunder terdiri dari:

Ø Kelompok kalsit (kalsit, dolomit, magnesit,siderit), dapat terbentuk dari hasil ubahan mineral plagioklas.

Ø Kelompok serpentin (antigorit, krisotil)umumnya terbentuk dari ubahan mineral mefic (terutama kelompok olivin, dan piroksen)

Ø Kelompok klorit, (proklor, penin,talk) umumnya terbentuk dari hasil ubahan mineral kelompok mineral plagioklas

Ø Kelompok sericit, sebagai ubahan mineral plagioklas

Ø Kelompok mineral kaolin , (kaolin, holosyte) umumnya ditemukan sebagai hasil pelapukan batuan beku.

C. MINERAL TAMBAHAN

Mineral-mineral yang terbentuk dari kristalisasi magma, umumnya dalam jumlah sedikit . Walaupun kehadirannya cukup banyak tidak mempengaruhi penamaan batuan.

Termasuk golongan ini adalah :

Hematit, kromit, spene, muskovit, rutile, magnetit, zeolit, apatit, dll.

Read more >>