Terima kasih anda telah mengunjungi blog ini, blog yang berisikan tentang ilmu geologi. Blog ini tak hanya ditujukan untuk geologist dan mahasiswa ilmu kebumian lainnya, namun blog ini juga ditujukan untuk anda yang penasaran terhadap ilmu geologi. Semoga bermanfaat!

Minggu, 23 Mei 2010

DESKRIPSI BEBERAPA MINERAL PENTING

1. Emas, Au

Tempat ditemukan : Sulida, Sumatra Barat
Sistem Kristal : Isometrik
Warna : Kuning – Emas
Goresan : Kuning
Kilap : Metalik
Belahan dan pecahan : Tak – ada ; hakli ( pecahan bergerigi dengan
ujung yang tajam ).
Kekerasan : 2,5 – 3
Berat jenis : 19,3
Genesis : kebanyakan emas terdapat dalam urat-urat kuarsa yang terbentuk melalui proses hidrotermal; dan sering bersama-sama pirit dan mineral-mineral sulfida yang lain, telurid perak-emas, skhelit dan turmalin. Bila urat-urat mengandung emas melapuk, maka emas-emas akan terpisah dan kemudian mengendap sebagai deposit eluvial, atau terangkut oleh aliran air dan mengendap di suatu tempat sebagai deposit letakan (placer deposit), bersama pasir, dan atau kerikil-kerakal.
Manfaat : sumber logam emas; dipakai untuk membuat perhiasan, instrumen-instrumen saintifik, lempengan elektrode, pelapis gigi dan emas lantakan.





2. Perak, Ag
Tempat ditemukan : Irian Jaya
Sistem Kristal : Isometrik.
Warna : Putih – Perak
Goresan : Coklat, atau abu-abu sampai hitam.
Belahan dan Pecahan : Tak – ada
Kekerasan : 2,5 – 3.
Berat Jenis : 10,5.
Genesis : sejumlah kecil perak nativ dapat dijumpai dalam zone oksidasi pada suatu deposit bijih, atau sebagai deposit yang mengendap dari larutan hidrotermal primer. Ada 3 jenis deposit primer, yaitu: 1. Barasosiasi dengan sulfida, zeolit, kalsit, barit, fluorit dan kuarsa, 2. Barasosiasi dengan arsenida dan sulfida kobalt, nikel dan perak, dan bismut nativ, dan 3. Berasosiasi dengan uraninit dan mineral- mineral nikel-kobalt.
Manfaat : sumber logam perak; dipakai untuk membuat perhiasan, alat-alat makan-minum, barang-barang kerajinan tangan, alat-alat elektronik, penyepuhan dan sebagai emulsi film fotografi.

3. Tembaga, Cu
Tempat ditemukan : Timor , NTT
Sistem cristal : isometrik.
Warna : Merah-tembaga , atau merah-mawar terang.
Goresan : Merah metalik.
Belahan dan pecahan : Tak ada ; hakli
Kekerasan : 2,5 – 3.
Berat Jenis : 8,94.
Genesis : sejumlah kecil tembaga nativ dijumpai pada zona oksidasi dalam deposit tembaga yang berasosiasi dengan kuprit, malakit dan azurit. Deposit primer umumnya berasosiasi dengan batuan beku basa ekstrutif, dan tembaga nativ terbentuk dari pengendapan yang dihasilkan dari reaksi antara larutan hidrotermal dan mineral-mineral oksidasi besi. Pada deposit tipe ini, tembaga nativ berasosiasi dengan khalkosit, bornit, epidot, kalsit, prehnit, datolit, khlorit, zeolit dan sejumlah kecil perak nativ.
Manfaat : sumber minor bijih tembaga, banyak digunakan dalam kelistrikan, umumnya sebagai kawat, dan untuk membuat logam-logam campuran, seperti kuningan (campuran tembaga dan seng), perunggu (campuran tembaga dan timah dengan sedikit seng) dan perak Jerman (campuran tembaga seng dan nikel).

4. Sulfur, S
Tempat ditemukan : Kawah Papandayan, Jawa Barat
Sistem Cristal : Ortorombik.
Warna : Kuning sampai coklat kekuningan.
Goresan : Putih.
Belahan dan pecahan : Tak ada ; Konkoidal sampai tidak rata.
Kekerasan : 1,5 – 2,5.
Berat jenis : 2,07.
Genesis : Sulfur dapat terbentuk di daerah gunungapi aktif, di sekitar mata air panas, dan hasil aktivitas bakteri yang memisahkan sulfur dari sulfat. Dapat pula terbentuk karena oksidasi sulfida-sulfida pada urat-urat yang berasosiasi dengan sulfida-sulfida metal. Dijumpai juga pada batuan-batuan sedimen yang berasosiasi dengan anhidrit, gipsum dan batugamping.
Manfaat : sulfur digunakan untuk membuat senyawa-senyawa sulfur, seperti asam sulfat (H2SO4); dalam pembuatan insektisida, pupuk buatan, vulkanisasi karet, sabun; dalam industri tekstil, kulit, kertas, cat, pencelupan dan penggilingan minyak.

5. Bismut, Bi
Tempat Ditemukan : -
Sistem Cristal : Trigonal .
Warna : Putih perak dan corak kemerahan.
Goresan : putih – perak berkilau.
Belahan dan pecahan : sempurna pada ( 0001 ).
Kekerasan : 2 – 2,5.
Berat jenis : 9,7 -9,8.
Genesis : Terbentuk secara hidrotermal, dapat dijumpai dalam urat-urat bersama bijih kobalt, nikel, timah, dan perak ; dapat juga dalam pegmatit.
Manfaat : Sumber logam bismut ; digunakan dalam sekering listrik, obat dan kosmetik.,




6. Grafit, C
Tempat Ditemukan : Kepulauan Semrau, Sanggau, Kal-Bar
Sistem Cristal : Heksagonal .
Warna : Hitam.
Goresan : Hitam.
Belahan dan pecahan : Sempurna pada ( 0001 ) ; tak ada
Kekerasan : 1 – 2.
Berat jenis : 2,09 – 2,23.
Genesis : terbentuk pada lingkungan batuan metamorf, baik pada metamorf fisme regional, atau kontak. Dapat dijumpai pada batu gamping kristalin, genes, sekis, kuarsit, dan lapisan batubara termetamorf.
Manfaat : digunakan dalam industri sebagai alat pemotong kaca, pengasah, dipasang pada mata bor untuk eksplorasi; dan dijadikan batupermata.

7. Intan, C
Tempat Ditemukan : Martapura, Kalimantan
Sistem Cristal : isometrik.
Warna : umumnya kuning pucat, atau tak berwarna, dapat pula coklat, putih sampai putih kebiruan, jingga, merah muda, biru, merah, hijau, atau hitam.
Goresan : putih
Belahan dan pecahan : sempurna pada ( 111 ) ; konkoidal.
Kekerasan : 10
Berat jenis : 3,50
Genesis : intan terbentuk pada pembentukan batuan beku ultrabasa, yaitu porfiri-olivin, atau porfiri kaya-flogopit; batuan ini dikenal sebagai kimberlit. Dapat dijumpai dalam deposit aluvial, baik di sungai-sungai maupun di pantai.
Manfaat : digunakan dalam industri sebagai alat pemotong kaca, pengasah, dipasang pada mata bor untuk eksplorasi; dan dijadikan batupermata.

8. Bornit , Cu5FeS5
Tempat Ditemukan : Irian Jaya
Sistem Cristal : Isometrik.
Warna : Merah-tembaga sampai kecoklatan bila permukaannya segar, yang cepat berubah menjadi pudar sampai keunguan.
Goresan : Hitam keabuan.
Belahan dan pecahan : ( 111 ) tidak jelas ; konkoidal sampai tidak jelas.
Kekerasan : 3
Berat jenis : 5,06 – 5,08
Genesis : Ternentuk secara proses hidrotermal, dan berasosiasi dengan mineral-mineral sulfida yang lain ( Khalkosit, Khalkopirit, kovelit, pirotit, dan pirit) dalam deposit hidrogen. Bornit juga dijumpai dalam retas (dike), tubuh intrusi batuan basa, tersebar dalam batuan basa, deposit metamorfik kontak, dalam pegmatit dan urat-urat kuarsa.
Manfaat : Mineral bijih sumber logam tembaga.

9. Galena, PbS
Tempat Ditemukan : S.Tuboh, Palembang
Sistem Cristal : Isometrik .
Warna : abu – abu timbal
Goresan : abu – abu timbal
Belahan dan pecahan : ( 001 ) Sempurna.
Kekerasan : 2,5
Berat jenis : 7,58
Genesis : Terbentuk dalam batuan sedimen, urat-urat hidrotermal dan juga pegmatit. Dalam urat-urat hidrotermal berasosiasi dengan mineral-mineral perak, sfalerit, pirit, markasit, khalkopirit, serusit, anglesit, dolomit, kalsit, kuarsa, baris, dan fluorit. Dapat pula ditemukan dalam deposit metamorfisme kontak.
Manfaat : sumber logam timbal atau timah hitam ( Pb ).







10. Sfalerit, ( Zn,Fe)S
Tempat Ditemukan : Plered, Karawang Jawa Barat
Sistem Cristal : Isometrik .
Warna : Kuning, cokelat sampai hitam.
Goresan : Putih sampai kunung terang dan cokelat.
Belahan dan pecahan : ( 110 ) sempurna.
Kekerasan : 3,5 - 4
Berat jenis : 3,9 – 4,1
Genesis : Terbentuk melalui proses hidrotermal, terdapat urat-urat dan berasosiasi dengan pirotit, pirit, dam magnetit. Dapat pula dijumpai dalam deposit metamorfisme kontak.
Manfaat : Mineral bijih sumber logam seng. Selain itu dapat pula menjadi sumber kadmium (Cd), indium (In), galium (Ga) dan germanium (Ge)

11. Khalkopirit
Tempat Ditemukan : Pegunungan tengah, Irian Jaya
Sistem Cristal : Tetragonal .
Warna : kuning - kuningan
Goresan : hitam kehijauan
Belahan dan pecahan : {001} kadang-kadang jelas ; tak rata
Kekerasan : 3,5 - 4
Berat jenis : 4,1 – 4,3
Genesis : Terbentuk melalui proses hidrotermal,terutama terdapat dalam deposit mesotermal dan hipotermal. Dalam deposit hipotermal, khalkopirit terdapat bersama pirit, turmalin, kuarsa dan kasiterit. Dijumpai juga dalam batuan beku, retas pegmatit dan dalam deposit metamorfisme kontak.
Manfaat : mineral bijih sumber logam tembaga.

12. Khromit, ( Mg,Fe ) Cr2O4
Tempat Ditemukan : Padamarang, Sulawesi.
Sistem Cristal : isometrik .
Warna : hitam – besi sampai hitam - kecoklatan
Goresan : coklat gelap
Belahan dan pecahan : tak ada ; tidak rata
Kekerasan : 5,5
Berat jenis : 5,09
Genesis : terbentuk pada lingkungan batuan beku ultra basa, seperti peridotit dan serpentit. Dapat pula pada lingkungan redimen, yaitu terdapat dalam pasir
Manfaat : mineral bijih sumber logam khrom


13. Realgar, AsS
Tempat Ditemukan : Salapa, TasikMalaya Jawa Barat
Sistem Cristal : Monoklin.
Warna : Merah-ungu
Goresan : Merah sampai jingga
Belahan dan pecahan : {010}baik ; {101},{100} dan {120} miskin
Kekerasan : 1,5 - 2
Berat jenis : 3,56
Genesis : Terbentuk secara proses hidrotermal, dan terdapat dalam urat-urat sulfida bersama orpiment dan mineral arsenik lainnya, juga dengan stibnit, bijih timbal, perak, atau bijih emas. Kadang-kadang dijumpai pula dalam batugamping, dolomit, atau batuan lempungan, juga sebagai hasil sublimasi dari emanasi volkanik, atau sebagai deposit mata air panas.
Manfaat : Sumber logam arsen.


14. Stibnit, Sb2S3
Tempat Ditemukan : Sambas, Kalimantan Barat
Sistem Cristal : Ortorombik.
Warna : Abu-abu timbal sampai kehitaman
Goresan : Abu-abu timbal sampai kehitaman
Belahan dan pecahan : {010} sempurna
Kekerasan : 2
Berat jenis : 4,52 – 4,63
Genesis : Terbentuk melalui proses hidrotermal bertemperatur rendah, terdapat dalam urat-urat atau deposit pengganti ; dapat juga terbentuk di lingkungan mata air panas. Sering berasosiasi dengan realgar, orpiment, galena, markasit, pirit, sinabar, kalsit, ankerit, barit, kalsedon, atau kuarsa
Manfaat : Sumber logam antimon

15. Arsenopirit, FeAsS
Tempat Ditemukan : Jerman
Sistem Cristal : Monoklin .
Warna : Putih-perak sampai abu-abu baja
Goresan : Hitam keabuan
Belahan dan pecahan : {101} tidak sempurna ; tidak rata
Kekerasan : 5,5, - 6
Berat jenis : 6,07
Genesis : Terbentuk melalui proses hidrotermal bertemperatur tinggi sampai menengah ; dan berasosiasi dengan bijih timah dan tungsten (pada deposit hidrotermal bertemperatur tinggi), bijih perak dan tembaga, galena ,sfalerit, pirit, dan khalkopirit. Dijumpai juga dalam urat-urat kuarsa-emas, urat-urat kasiterit, pada deposit metamorfisme kontak, pegmatite, dan tersebar dalam batugamping kristalin.
Manfaat : Sumber utama logam arsen

16. Korundum, Al2O3
Tempat Ditemukan : Peeks Hill, New York
Sistem Cristal : Heksagonal
Warna : Biru (safir, merah muda sampai merah-darah (rubi), juga kuning, coklat-kuning, hijau, merah lembayung sampai lembayung ; dapat juga tak berwarna.
Goresan : Putih.
Belahan dan pecahan : tak ada
Kekerasan : 9
Berat jenis : 4,0 – 4,1
Genesis : Terbentuk pada batuan metamorf, yaitu sebagai mineral asesori dalam batugamping kristalin, sekis-moka dan genes. Dapat juga dalam lingkungan batuan beku, khususnya sienit dan sienit nefelin ; dalam pegmatit, retas lamprofir, dan pada lingkungan sedimen – yaitu dalam pasir, kerikil-kerakal di sungai. Sering berasosiasi dengan khlorit, mika, olivin, serpentin, magnetit, spinel, kianit, dan diaspor.
Manfaat : Dibuat batupermata dan pengasah.

17. Hematit, Fe2O3
Tempat Ditemukan : Ciater, Jawa Barat
Sistem Cristal : Heksagonal.
Warna : Abu-abu baja, atau coklat kemerahan sampai hitam.
Goresan : Merah atau coklat kemerahan
Belahan dan pecahan : Tak ada; tidak rata.
Kekerasan : 5,5 – 6,5
Berat jenis : 5,26
Genesis : Dapat terbentuk pada lingkungan batuan beku, hidrotermal temperatur tinggi dan metamorfisme kontak; juga dalam lingkungan sedimen.
Manfaat : sumber logam besi; juga digunakan sebagai bubuk pigmen, oker merah dan bubuk pengilap. Kristalnya yang berwarna hitam dapat dibuat batupermata.

18. Psilomelan,( Ba, H2O )2Mn5O10
Tempat Ditemukan : Kliripan, Jawa Tengah
Sistem Cristal : Monoklin.
Warna : Hitam besi sampai abu-abu baja gelap
Goresan : Hitam kecoklatan sampai hitam.
Belahan dan pecahan : Tak-ada
Kekerasan : 5 – 6
Berat jenis : 4,71
Genesis : Terbentuk pada lingkungan sedimen oksidat ; sebagai mineral sekunder yang sering berasosiasi dengan pirolusit, gutit, limonit, dan hausmanit. Dapat pula sebagai deposit residu, dari hasil pelapukan silikat atau karbonat mengandung mangan ; juga sebagai massa konkresi dalam lempung, dan dalam deposit danau atau rawa.
Manfaat : Sumber logam mangan.

19. Pirolusit, MnO2
Tempat Ditemukan : Tasik, Jawa Barat
Sistem Cristal : Tetragonal.
Warna : abu-abu baja terang sampai gelap, sampai abu-besi, Madang-kadang kebiruan.
Goresan : hitam
Belahan dan pecahan : {110} sempurna ; tidak rata.
Kekerasan : 6-6,5 (cristal-kristal), 2-6 (material masiv)
Berat jenis : 4,75
Genesis : terbentuk pada lingkungan redimen oksidat; sering ditemukan sebagai deposit rawa(bog), danau, atau depoisit laut dangkal; pada mintakat oksidasi dari statu deposit bijih, atau batuan yang mengandung mangan.
Manfaat : sumber logam mangan

20. Kasiterit, SnO2
Tempat Ditemukan : Bangka
Sistem Cristal : Tetragonal .
Warna : Kuning, atau coklat, kemerahan sampai hitam kecoklatan, dapat juga putih (jarang).
Goresan : Putih, keabuan, atau kecoklatan.
Belahan dan pecahan : {100} sempurna, {110} tidak sempurna ; konkoidal.
Kekerasan : 6 – 7
Berat jenis : 6,8 – 7,1
Genesis : Terbentuk melalui proses hidrotermal temperatur tinggi dan terdapat dalam urat-urat, atau proses metamorfisme yang secara genetic berhubungan dengan batuan silica. Kasiterit sering berasosiasi dengan wolframit, turmalin, topas, kuarsa, fluorit, arsenopirit, muskovit, mika-Li, bismulinit, bismut dan molibdenit. Dapat juga terbentuk pada retas pegmatit, dan pada lingkungan sedimen sebagai mineral alluvial.
Manfaat : sumber logam timah ( putih )

21. Manganit, MnO(OH)
Tempat Ditemukan : Padang, Sumatera Barat
Sistem Cristal : Monoklin.
Warna : Abu-abu baja gelap sampai hitam-besi.
Goresan : Coklat kemerahan sampai hitam.
Belahan dan pecahan : {010} sangat sempurna, {110} dan {001} kurang sempurna
Kekerasan : 4
Berat jenis : 4,33
Genesis : Terbentuk melalui proses hidrotermal temperatur rendah, terdapat dalam urat-urat, dan berasosiasi dengan barit, kalsit, siderit, dan hausmanit. Dijumpai juga dalam deposit yang terbentuk oleh aktivitas air meteorik, dan terdapat bersama pirolusit, gutit, psilomelan, dan mineral-mineral mangan yang lain.
Manfaat : Mineral bijih sumber logam mangan.

22. Fluorit, CaF2
Tempat Ditemukan : Garut, Jawa Barat
Sistem Cristal : Isometrik.
Warna : Sangat bervariasi, dapat tak-berwarna, kuning anggur, hijau, biru kehijauan, biru lembayung, putih, abu-abu, biru-langit, hitam keniruan, atau coklat.
Goresan : Putih.
Belahan dan pecahan : {111} sempurna
Kekerasan : 4
Berat jenis : 3,18
Genesis : Terbentuk melalui proses hidrotermal, dan dijumpai dalam urat-urat, baik sebagi mineral utama maupun sebagai mineral geng bersama mineral-mineral bijih metalik, khususnya timbal dan perak. Umumnya dalam dolomit dan batugamping ; dan dapat pula terbentuk pada lingkungan batuan beku dan pegmatit. Berasosiasi dengan beberapa mineral, antara lain kalsit, dolomit, gipsum, selestit, barit, kuarsa, galena, sfalerit, kasiterit, topas, turmalin, dan apatit.
Manfaat : Dipakai dalam industri kimia, peleburan besi baja, gelas, Kaca-serat ( fiberglass ) dan tembikar.

23. Kalsit , CaCo3
Tempat Ditemukan : Kliripan, Yogyakarta
Sistem Cristal : Trigonal.
Warna : Tak-berwarna sampai putih, sering diwarnai oleh warna abu-abu, merah, hijau, biru, kuning, bahan coklat sampai hitam bila tidak murni.
Goresan : Putih sampai keabuan.
Belahan dan pecahan : {10 11} sempurna.
Kekerasan : 3
Berat jenis : 2,71
Genesis : Dapat terbentuk pada lingkungan batuan beku, sedimen, metamorf dan melalui proses hidrotermal. Merupakan mineral utama dalam batugamping, atau pulam/marmer (marble). Dapat juga diendapkan di sekitar/di sekeliling mata air, atau aliran air, berupa travertin, tufa, atau sinter-gamping.
Manfaat : Kalsit merupakan sumber senyawa CaO, yang digunakan untuk membuat semen, campuran adulan semen, pupuk, kapur tohor, industri kimia, industri besi baja dan pembenah tanah.

24. Magnesit, MgCO3
Tempat Ditemukan : Lalangsilawo, Sulawesi
Sistem Cristal : Trigonal.
Warna : Tak-berwarna, putih, putih-keabuan, dan kekuningan sampai coklat.
Goresan : Putih.
Belahan dan pecahan : Sempurna pada {10 11}
Kekerasan : 3,5 – 5
Berat jenis : 3,0 – 3,2
Genesis : Dapat terbentuk pada lingkungan sedimen ; secara hidrotermal, sehingga terdapat dalam urat-urat, atau sebagai hasil ubahan pada batuan yang banyak mengandung silikat kalsium (serpentin, olivin, dan piroksen) yang disebabkan oleh air karbonat.
Manfaat : Sumber senyawa MgO yang digunakan dalam pembuatan batubara tahan api, industri kimia, dan sebagai sumber logam magnesium.



25. Siderit, FeCO3
Tempat Ditemukan : Antigonis, Nova Scotia
Sistem Cristal : Trigonal.
Warna : Coklat kekuningan dan coklat keabuan sampai coklat dan coklat kemerahan, dapat juga abu-abu, abu-abu kekuningan , atau abu-abu kehijauan.
Goresan : Putih.
Belahan dan pecahan : Sempurna pada {10 11}.
Kekerasan : 3,5 – 4
Berat jenis : 3,96 untuk FeCO3 murni, dan menjadi rendah dengan hadirnya Mn2+ dan Mg.
Genesis : Terbentuk pada lingkungan sedimen, dan terdapat sebagai lapisan-lapisan yang sering berasosiasi dengan lapisan lempung, serpih, atau batubara. Dapat pula terbentuk melalui proses hidrotermal dan terdapat dalam urat-urat, atau terbentuk sebagai pegmatit. Sering berasosiasi dengan bijih-bijih metal yang mengandung mineral-mineral perak seperti pirit, khalkopirit, tetrahedrit, dan galena.
Manfaat : Sumber logam besi

26. Dolomit, CaMg(CO3)2
Tempat Ditemukan : Essex.Co, New York
Sistem Cristal : Trigonal.
Warna : Tak-berwarna, putih, abu-abu, atau kehijauan, yang menjadi coklat kekuningan, atau coklat, dengan semakin meningkatnya kadar Fe2+, dapat juga merah muda, atau merah-mawar
Goresan : Putih.
Belahan dan pecahan : Sempurna pada {10 11}
Kekerasan : 3,5 – 4
Berat jenis : 2,85.
Genesis : Dapat terbentuk pada lingkungan sedimen, melaluia proses hidrotermal dan terdapat dalam urat-urat, serta berasosiasi dengan fluorit, barit, kalsit, siderit, kuarsa dan mineral-mineral bijih metalik. Dapat juga terbentuk secara metamorfisme.
Manfaat : Sumber logam magnesium, atau kalsium, dan senyawa magnesium oksida yang digunakan untuk membuat batubara tahan api.dapat juga dibuat batu hias.

27. Witerit, BaCO3
Tempat Ditemukan : Inggris
Sistem Cristal : Ortorombik.
Warna : Tak-berwarna sampai seperti susu, putih, atau keabuan, dapat juga berwarna kuning, coklat, atau hijau.
Goresan : Putih.
Belahan dan pecahan : Jelas pada {010}
Kekerasan : 2 – 3,5
Berat jenis : 4,3
Genesis : Witerit adalah mineral yang jarang, terbentuk secara, hidrotermal temperatur rendah, terdapat dalam urat-urat bersama barit dan galena.
Manfaat : Sumber minor unsur barium.

28. Malakhit, Cu2(CO3)(OH)2
Tempat Ditemukan : Broken Hill, New South Wales, Australia
Sistem Cristal : Monoklin.
Warna : Hijau cemerlang.
Goresan : Hijau pucat.
Belahan dan pecahan : {201} sempurna, {010}baik ; tak-rata
Kekerasan : 3,5 – 4
Berat jenis : 3,9 – 4,03
Genesis : Malakhit adalah mineral tembaga sekunder, umumnya terdapat dalam mintakat oksidasi atas pada suatu deposit bijih tembaga, khususnya pada derah yang berbatugamping, dan sering berasosiasi dengan azurit, limonit, kalsit, kalsedon, khrisokola, dan mineral-mineral sekunder tembaga, timbal, atau seng, dan lainnya.
Manfaat : Mineral bijih sumber minor logam tembaga, digunakan juga sebagai batu-hias, dan batupermata.

29. Barit, BaSO4
Tempat Ditemukan : Kalimantan Barat
Sistem Cristal : Ortorombik.
Warna : Tak-berwarna sampai putih ; dapat pula kuning, coklat, kemerahan, abu-abu, kehijauan, atau biru.
Goresan : Putih.
Belahan dan pecahan : {001} dan {210} sempurna.
Kekerasan : 3 – 3,5
Berat jenis : 4,5
Genesis : Terbentuk melalui proses hidrotermal temperatur rendah sampai menengah, dan terdapat dalam urat-urat bersama bijih perak, timbal, tembaga, kobalt, mangan, antimon. Dapat juga berasosiasi dengan fluorit, kalsit, siderit, dolomit dan kuarsa
Manfaat : Digunakan sebagai van untuk membuat lumpur bor ( drilling mud ) yang dipakai pada pemboranminyak bumi dan gas.

30. Anhidrit, CaSO4
Tempat Ditemukan : Nants, Nova Scotia
Sistem Cristal : Ortorombik.
Warna : Tak-berwarna sampai kebiruan atau lembayung (violet), kadangkala abu-abu sampai abu-abu gelap.
Goresan : Putih sampai putihkeabuan.
Belahan dan pecahan : {010}sempurna,{100} hampir sempurna dan {001} baik.
Kekerasan : 3 – 3,5
Berat jenis : 2,89 – 2,98
Genesis : Terbentuk pada lingkungan sedimen, dan sering berasosiasi dengan gipsum, batugamping, dolomit, dan garam-garam. Dapat juga terbentuk melalui proses hidrotermal, dan terdapat sebagai mineral geng dalam urat-urat metaliferus.
Manfaat : Sebagai pembenah tanah dan van untuk membuat semen PĆ³rtland.

31. Gipsum, CaSO42H2O
Tempat Ditemukan : Besuku, Jawa Timur
Sistem Cristal : Monoklin.
Warna : Tak-berwarna dan transparan, dapat pula putih, abu-abu,dan kekuningan bila masiv.
Goresan : Putih
Belahan dan pecahan : {010} sempurna ; {100} dengan permukaan konkoidal, dan {011} dengan pecahan yang fibrus.
Kekerasan : 2
Berat jenis : 2,32
Genesis : Terbentuk dalam lingkungan sedimen, dan sering berselingan dengan batugamping, serpih, batupasir, lempung dan garam batuan. Dapat pula ditemukan dalam urat-urat metalik sebagai mineral geng.
Manfaat : Digunakan dalam industri konstruksi, sebagai pembenah tanah dan pupuk.

32. Wolframit, (Fe, Mn)WO4
Tempat Ditemukan : Pengan, Bangka
Sistem Cristal : Monoklin.
Warna : Hitam-kecoklatan sampai hitam besi.
Goresan : Coklat kemerahan sampai hitam kecoklatan.
Belahan dan pecahan : {010}sempurna.
Kekerasan : 4 – 4,5
Berat jenis : 7,1 – 7,5 ; membesar seiring dengan naiknya kandungan Fe.

Genesis : Dapat terbentuk pada lingkungan pegmatit yang berasosiasi dengan batuan intrusif granitik ; hidrotermal temperatur tinggi, dijumpai dalam urat-urat, dan berasosiasi dengan pirotit, pirit, khalkosit, dan bismutinit. Dapat pula terdapat dalam deposit metamorfisme kontak dan deposit alluvial.
Manfaat : Sumber utama Logam tungsten ( wolfram ).

33. Monasit, (Ce, La, Y, Th)PO4
Tempat Ditemukan : Transvall, Afrika Selatan.
Sistem Cristal : Monoklin.
Warna : kekuningan, atau coklat kemerahan sampai coklat.
Goresan : hampir putih.
Belahan dan pecahan : {100} jelas.
Kekerasan : 5-5,5.
Berat jenis : 4,6-5,4.
Radioactivitas : Radioaktif.
Genesis : Terbentuk pada lingkungan batuan beku, yaitu sebagai mineral asesori dalam granit, sienit ; pada lingkungan pegmatit, dan sebagai mineral rombakan berbentuk pasir dalam lingkungan redimen.berasosiasi dengan zirkon, xenotim, magnetit, apatit, ilmenit, rutil dan kolumbit.
Manfaat : Sumber torium ( Th, eleven radioaktif ) dan torium oksida.

34. Kuarsa, SiO2
Tempat Ditemukan : Sampit, Kalimantan Tengah
Sistem Cristal : Trigonal.
Warna : Tak-berwarna sampai putih, kadang-kadang berwarna karena pengotoran.
Goresan : Putih.
Belahan dan pecahan : Tak-ada ; konkoidal.
Kekerasan : 7
Berat jenis : 2,65
Genesis : Dapat terbentuk pada lingkungan batuan beku, pegmatit, hidrotermal, metamorfik dan sedimen.
Manfaat : Dipakai dalam industri konstruksi, sebagai flux dalam industri metalurgi, pembuatan gelas, keramik, refraktori, amplas, filter, batupermata dan optik.

35. Opal, SiO2.nH2O
Tempat Ditemukan : Kebumen, Jawa Tengah
Sistem Cristal : Tak-ada.
Warna : Tak-berwarna, atau putih ; ada juga abu-abu, coklat, atau merah, yangbiasanya disebabkan oleh kotoran berbutir halus.
Goresan : Putih.
Belahan dan pecahan : Tak-ada ; konkoidal.
Kekerasan : 5,5 – 6,5
Berat jenis : 2,0 – 2,2
Genesis : Terbentuk sebagai deposit mata air panas pada kedalaman yang dangkal, deposit air meteorik, atau deposit larutan hipogen temperatur rendah. Sering mengisi rekah-rekah atau rongga-rongga pada batuan, dan mengganti sel-sel kayu. Dapat juga dihasilkan oleh bunga-karang. (sponge), radiolaria dan diatomea dari sekresinya yang berupa silica.
Manfaat : Dibuat batupermata, sedangkan diatomit digunakan untuk membuat amplas, filler, bubuk filtrasi dan isolator.

36. Nef elin, (Na, K)AlSiO4
Tempat Ditemukan : New York
Sistem Cristal : Hexagonal.
Warna : Tak berwarna sampai putih, terkadang abu-abu, coklat, kehijauan, kemerahan, atau kekuningan.
Goresan : Putih
Belahan dan pecahan : {10 10} jelas.
Kekerasan : 6
Berat jenis : 2,55-2,65
Genesis : Terbentuk pada lingkungan batuan beku plutonio dan Vulkanik, juga dalam pegmatit yang berasosiasi dengan sienit nefelin.
Manfaat : Nefelin bebas besi (nefelin murni) digunakan dalam pembuatan gelas dan keramik, juga dalam industri kulit, textil, kayu, karet dan minyak.

37. Kaolinit, Al4Si4O10(OH)8
Tempat Ditemukan : Flores, NTT
Sistem Cristal : Triklin.
Warna : Putih, kadangkala berwarna coklat, atau abu-abu karena pengotoran.
Goresan : Putih
Belahan dan pecahan : {001} sempurna, tetapi tidak terlihat dengan mata biasa karena berukuran Sangat kecil.
Kekerasan : 2
Berat jenis : 2,6
Genesis : Terbentuk sebagai hasil dekomposisi aluminosilikat, khususnya feldspar, baik oleh aktivitas pelapukan, atau hidrotermal.Suatu deposit yang besar dapat terbentuk dari alterasi hidrotermal pada feldspar yang terdapat dalam granit, atau pegmatit granit; atau oleh proses erosi terhadap granit terkaolinisasi, yang mengendapkan kaolinit.
Manfaat : Digunakan dalam industri yertas, karet, keramik, tembikar dan farmasi.

38. Muskovit, KAl2(AlSi3O10)(OH)2
Tempat Ditemukan : Sulawesi Selatan
Sistem Cristal : Monoklin .
Warna : tak berwarna, atau hijau pucat, abu-abu, atau coklat pada lembaran tipis.
Goresan : Putih.
Belahan dan pecahan : {001} sempurna.
Kekerasan : 2-2,5
Berat jenis : 2,8-2,9
Genesis : Dapat terbentuk pada lingkungan batuan beku, pegmatit ( dalam pegmatit granit ), lingkungan metamorfik berderajat rendah dan menengah ( dalam sekis dan genes ), ata upada lingkungan redimen.
Manfaat : Dipakai dalam pembuatan alat-alat listrik, yertas dinding, bahan isian (filter), minyak pelumas dan material tahan panas.

39. Turmalin, Na(Mg,Fe)3Al6(BO3)3(Si6O18)(OH)4
Tempat Ditemukan : Bengkayang, Kalimantan Barat.
Sistem Cristal : Trigonal.
Warna : Biasanya hitam, dapat juga coklat, biru gelap, tak berwarna (jenis yang bebas Fe), merah muda, hijau, dan biru untuk varitas yang mengandung litium.
Goresan : Putih
Belahan dan pecahan : {11 20} dan {10 11} jelek ; konkoidal.
Kekerasan : 7-7,5
Berat jenis : 3,0-3,2. ; membesar seiring dengan bertambahnya Fe
Genesis : Terbentuk pada pegmatit, dan terdapat dalam pegmatit granit.dijumpai juga sebagai mineral asesori dalam batuan metamorf, khususnya pada sekis dan genes.Turmalin coklat kaya –Mg dapat dijumpai dalam batugamping termetamorfisme dan dalam urat-urat metaliferus bertemperatur tinggi.
Manfaat : Dibuat batupermata dan dipakai dalam industri sehubungan dengan sifat piezoelektriknya.

40. Olivin, (Mg,Fe)2SiO4
Tempat Ditemukan : Cipanas, Garut, Jawa Barat
Sistem Cristal : Ortorombik.
Warna : Biasanya hijau-pudar (olive-green), dapat juga putih dan cokelat sampai hitam.
Goresan : Putih atau abu-abu.
Belahan dan pecahan : {010} tak jelas ; konkoidal.
Kekerasan : 6,5-7
Berat jenis : 3,27-4,37
Genesis : Terbentuk pada lingkungan batuan beku, khususnya dalam lingkungan batuan beku basa dan ultrabasa.Dapat menjadi penyusun utama dalam batuan beku ultrapasa, yaitu dunit.
Manfaat : Dibuat batupermata, khususnya varitas hijau cerah- disebut juga peridot, dan dibuat pasir refraktori yan

daftar pustaka
A.Facrudin Arif,2008,Diktat Mineralogi,Fakultas Teknik Geologi,Universitas Padjadjaran
Read more >>

Jumat, 14 Mei 2010

gunung sunda dan sesar lembang

Gunung Tangkuban Perahu merupakan gunungapi yang berjarak 30 kilometer sebelah utara kota Bandung. Pada gunung berapi ini dapat dijumpai hasil pembentukan gunungapi dan aktivitasnya berupa kawah, gejala mata air panas, endapan belerang, dan lainya. Dahulu gunung tangkuban perahu merupakan bagian dari gunung sunda bersama gunung Burangrang dan bukit Tanggul. Namun setelah adanya gejala-gejala geologi gunung sunda tersebut hilang atau bisa dikatakan terdeformasi.
Gunung tangkuban perahu merupakan gunung bertipe strato. Gunung dengan hasil erupsi yaitu piroklastik dan lava. Biasanya gunung bertipe strato berbentuk kerucut, tapi pada gunung tangkuban perahu tidak berbentuk kerucut seperti kebanyakan gunung strato yang lain, itu dikarenakan gunung ini mempunyai tiga kawah sejajar dari barat ketimur dipuncaknya yang mengakibatkan pucak kerucut “terpangkas” oleh kawah tersebut.
Gunung sunda pernah mengalami erupsi yang sangat besar sekitar 40.000 tahun yang lalu. Akibat dari erupsi ini terbentuk kawah yang ukuranya beberapa kali dari kaldera. Sebagian besar gunungapi Sunda tersebut runtuh. Setelah erupsi itu terjadilah gerak naik-turun dalam kerak bumi. Oleh gerakan ini, maka terbentuklah patahan atau sesar Lembang. Sesar Lembang adalah sebuah sesar terbesar di daerah ini, yang melintang dari barat ke timur. Sesar Lembang yang dominannya adalah sesar normal. Bagian sebelah utara turun dibandingkan pada bagian selatan. Contoh dari patahan ini adalah pada bukit/gunung Batu. Bukit-bukit ini yang dahulu merupakan satu arus lava, terpotong dan seakan-akan tergantung.
Read more >>